Jumat, 15 Juni 2012

Begadang.

Kalau terlalu banyak begadang,muka pucat karena darah berkurang.... kalau sering kena angin malam segala penyakit akan mudah datang.... tapi bagi hati yang tersakiti bagadang sambil menulis itu.....sesuatu banget. Tak ada teman begadang sejati selain menulis yup! Menulis adalah hak asasi yang paling mampu menghapus luka menjadi cerita fiksi, karena seiring waktu karya tulis lah yang akan membangkitkan sekelumit cerita jika dulu,dulu sekali aku dan kau pernah sengsara....sakit hingga sesakit-sakitnya menembus tulang,cieeee....weeeeks dramatisir terus!!! Bang Rhoma dulu jenius banget yah ekh sampai sekarang yah,karena lagu begadangnya sangat dasyat,makanya hampir semua generasi tahu lagu ini. Yuuk, kita begadang,asal memang sedang ada yang diselesaikan dan sedang menghadapi persiapan ujian atau apalah yang penting tidak hal-hal yang sia-sia. Kayak diriku sekarang, masalahku sebenarnya berat, sakit hati dan sakit fisik... namun semua aku lampiaskan dengan menulis maka beban itu tak terasa terlalu menyiksa, aku jadi belajar mengukur kadar kedewasaan yang buatku cukup penting! Sekian tentang begadang yah....mau bobo,besok acara pisahan anak dan naik kelasnya anakku.

Masih B.E.R.U.S.A.H.A !

sosokmu itu... tak pernah bisa berargumen denganmu. Tak cukup dewasa merasa terus terluka. Kita hanya orang biasa yang masih tak tahu harus kemana? Meraba hari dan waktu. Mencari jati diri. Meskipun selalu saling menyakiti. Bahkan Tuhan pun masih Maha Sayang pada kita. Sangat sayangnya Tuhan,hingga anak-anak kita sehat. Mencintaimu dan ego mu hanya menghancurkan hatiku. Aku mengambil langkah pelan dan berhati-hati. Karena aku tahu dirimu tak pernah berusaha mengerti perasaan manusia yang menjadi pendampingmu. Bahkan untuk masalah sepele engkau bisa memukul dan menendang perempuanmu. Aku capek menangis, aku takut sendiri. Masih seperti wanita naif. Aku tak pernah memaksa diriku terlalu tinggi. Melakaoni hariku sekadarnya, yang penting hari ini lewat tidak ada kejutan tragis maka aku bersyukur. ALLAH SWT,Tuhanku yang tahu penderitaanku bersama manusia sepertimu. Aku tak sanggup melawan dan pergi,ku biarkan saja kecewaku. Menderaku,menyesaki mataku dengan air mata pedih. Melemparku ke sudut gelap ketak percayaanku. Ya ALLAH, Ya Rasullulah, Ya Sayyidah Fatimah, Ya Immah... kalianlah yang akan menghampiriku bila amalanku baik selama aku hidup. Tak terbayangkan sengsaraku, di dunia tak pernah benar-benar bahagia, di akhiratpun tak diperhatikan Tuhan. Maka buatlah kehidupanku menjadi lebih baik ya Tuhan,lebih bersemangat. Karena segalanya tak sama lagi karena aku bukan anak-anak lagi. manusia itu lemah saking lemahnya banyak yang bunuh diri,semoga itu bukan akuu. Semoga keindahan menjadi akhir hidupku...anak-anakku dan ayah ibu dan kakak dan adik-adikku. Syukur ku sembahku dan sujudku hanya untukMU ALLAH SWT,karena kasih sayangMU masih kurasa di saat kujatuh dan lemah.